laporan
praktikum kimia "kromatografi"
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
PEMISAHAN DAN
IDENTIFIKASI CAMPURAN ZAT YANG TIDAK DIKETAHUI MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI
KERTAS
Di Susun Oleh :
Nama ; Hendra Cipto
Kelas : A Pagi
Nim :
211410069
Mk : Kimia Dasar
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MIPA DAN
TEKNOLOGI
IKIP-PGRI PONTIANAK
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya, khususnya bagi penulis yang telah
menyelesaikan makalah laporan praktikum yang berjudul “Kromatografi Kertas ”
Dalam menulis
karya laporan ini,
alhamdulillah penulis tidak mendapatkan kendala–kendala, sehingga
penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Selain itu penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Guru Pembimbing dan semua orang yang terlibat yang telah
memberikan dorongan dan motivasi sehingga laporan ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Disini penulis
juga sampaikan, jika seandainya dalam laporan ini terdapat hal – hal yang tidak
sesuai dengan harapan, untuk itu penulis dengan senang hati menerima masukan,
kritikan, dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
karya ilmiah ini. Semoga apa yang di harapkan penulis dapat dicapai dengan
sempurna.
Pontianak,
12 Juni 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Tujuan Penulisan
1.4
Manfaat Penulisan
1.5
Hipotesis
BAB 11.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
2.1.1
Pengertian kromatografi
2.1.2
Kromatografi Kertas
BAB 111.
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Waktu dan tempat
3.2
Alat dan bahan
3.3
Prosedur kerja
BAB 1V. HASIL
PENGAMATAN
4.1
Hasil pengamatan
4.2
Pembahasan
4.3
Analisa data
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kromatografi merupakan metode analisis
campuran atau larutan senyawa kimia dengan absorpsi memilih pada zat penyerap,
zat cair dibiarkan mengalir melalui kolom zat penyerap, misalnya kapur, alumina
dan semacamnya sehingga penyusunnya terpisah menurut bobot molekulnya,
mula-mula memang fraksi-fraksi dicirikan oleh warna-warnanya.
Kromatografi kertas termasuk dalam kelompok kromatografi
planar, dimana pemisahannya menggunakan medium pemisah dalam bentuk bidang
(umumnya bidang datar) yaitu benuk kertas. Seluruh bentuk
kromatografi memiliki fase diam (berupa padatan atau cairan yang didukung pada
padatan) dan fase
gerak (cairan atau gas). Fase gerak mengalir melalui fase diam dan
membawa komponen-komponen dari campuran bersama-sama. Komponen-komponen yang
berbeda akan bergerak pada laju yang berbeda pula.
Kromatografi kertas merupakan analisis kromatografi dengan
kertas sebagai penyerap selektif dapat sebagai sobekan kertas yang bergantung
dalam larutan contoh atau sebagai lingkaran yang pada pusatnya ditempatkan
larutan yang akan dianalisis. Berdasarkan uraian di atas, maka pembahasan
berikut akan membahas tentang cara pemisahan dan menentukan pigmen warna dengan
metode kromatografi kertas.
1.2 Rumusan
Masalah
- Bagaimana cara pemisahan dengan menggunakan metode kromatografi kertas?
- Bagaimana mengetahui pigmen warna dalam tinta dengan menggunakan metode kromatografi kertas?
1.3 Tujuan penelitian
Praktikum ini bertujuan untuk kromatografi bertujuan untuk
mengetahui cara memisahkan dan mengidentifikasi campuran berbagai jenis tinta
pada kertas kromatografi.
1.4 Manfaat penelitian
Dengan adanya praktikum kromatografi kita bisa menambah
wawasan. Serta manfaat yang akan kita peroleh dalam praktikum ini adalah mengetahui
lebih rinci bagaimana hal tersebut bisa tejadi dan dapat digunakan pada
kehidupan sehari-hari.
1.5 Hipotesis
Adapun hipotesis pada praktikum ini adalah terjadi
kemungkinan warna yang akan nampak bermacam-macam warna.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kromatografi pertama kali diberikan oleh Michel Tswett,
seorang ahli dari Botani Rusia, yang menggunakan kromatografi untuk memisahkan
klorofil dari pigmen-pigmen lain pada ekstrak tanaman. Tswett sendiri mengantisipasi
penerapan pada beraneka ragam sistem kimia. Seandainya karyanya segera
ditanggapi dan diperluas, beberap bidang sains mungkin akan lebih cepat maju.
Demikianlah kromatografi tetap tersembunyi sampai sekitar tahun 1931, ketika
pemisahan karotenatumbuhan dilaporkan oleh ahli sains organik terkemuka yaitu
Kuhn. Penelitian ini menarik lebih banyak perhatian dan kromatografi adsorsi
menjadi meluas pemakaiannya dalam bidang kimia hasil alam.
Day dan Underwood, Menyatakan dalam kromatografi, komponen-komponen
terdistribusi dalam dua fase yaitu fase gerak dan fase diam. Transfer massa
antara fase bergerak dan fase diam terjadi bila molekul-molekul campuran serap
pada permukaan partikel-partikel atau terserap. Pada kromatografi kertas naik,
kertasnya digantungkan dari ujung atas lemari sehingga tercelup di dalam solven
di dasar dan solven merangkak ke atas kertas oleh daya kapilaritas. Pada bentuk
turun, kertas dipasang dengan erat dalam sebuah baki solven di bagian atas
lemari dan solven bergerak ke bawah oleh daya kapiler dibantu dengan gaya
gravitasi. Setelah bagian muka solven selesai bergerak hampir sepanjang kertas,
maka pita diambil, dikeringkan dan diteliti. Dalam suatu hal yang berhasil,
solut-solut dari campuran semula akan berpindah tempat sepanjang kertas dengan
kecepatan yang berbeda, untuk membentuk sederet noda-noda yang terpisah.
Apabila senyawa berwarna, tentu saja noda-nodanya dapat terlihat (Day dan
Underwood, 2001).
Consden, Gordon dan Martin, memperkenalkan teknik
kromatografi kertas yang menggunakan kertas saring sebagai penunjang fase diam.
Kertas merupakan selulosa murni yang memiliki afinitas terhadap air atau
pelarut polar lainnya. Bla air diadsorbsikan pada kertas, maka akan membentuk
lapisan tipis yang dapat dianggap analog dengan kolom. Lembaran kertas berpran
sebgai penyngga dan air bertindak sebagai fase diam yang terserap diantara
struktur pori kertas (Consden, Gordon dan Martin 1994).
2.1 LANDASAN
TEORI
2.1.1
Pengertian Kromatografi
Kromatografi
adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan
antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang
berada pada larutan atau prosedur pemisahan zat terlarut oleh suatu proses
migrasi diferensial dinamis dalam system yang terdiri dari dua fase atau lebih,
salah satunya bergerak sacara berkesinambungan dalam arah tertentu dan dan di
dalamnya zat-zat itu menunjukan perbedaan mobilitas disebabkan adanya perbedaan
adsorbs, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran molekul, atau kerapatan muatan
ion, dinamakan kromatografi sehingga masing-masing zat dapat di identifikasi
atau ditetapkan dengan metode analitik.
Dalam teknik kromatografi, sampel yang merupakan campuran
dari berbagai macam komponen ditempatkan dalam situasi dinamis, dalam system
yang terdiri dari fase dian dan fase bergerak. Semua pemisahan pada
kromatografi tergantung pada gerkan relative dari masing-masing komponen di
antara dua fase tersebut. Senyawa atau komponen yang tertahan (terhambat) lebih
lemah oleh fase diam akan bergerak lebih cepat daripada komponen yang tertahan
lebih kuat. Perbedaan gerakan (mobilitas) antara komponen yang satu dengan yang
lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam adsorbsi, partisi, kelarutan atau
penguapan dia antara kedua fase. Jika perbedaan-perbadaan ini cukup besar, maka
akan terjadi pemisahn secara sempurna. Oleh karena itu dalam kromatografi,
pemilihan terhadap fase bergerak maupun fase diam perlu dilakukan sedemikian
rupa sehingga semua komponen bisa bergerak dengan kecepatan yang berbeda-beda
agar dapat terjadi pemisahan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa kromatografi adalah suatu
proses migrasi diferensial dinamis dalam system dimana komponen-komponen dalam
cuplikan ditahan secara selektif oleh fase diam.
Kromtografi dapat di
golongkan dapat digolongkan berdasrkan fase yang terlibat antar lain;
- Kromatografi gas-cair, bila fase geraknya berupa gas dan fase diamnya berupa cairan yang dilapiskan pada padatan pendukung yang inert
- Kromatografi gas-padat, bila fase geraknya berupa gas dan fase diamnya berupa padatan yang dapat menyerap/mengadsorpsi.
- Kromatografi cai-cair, bila fase gerak dan diamnya berupa cairan, dimana fase diamnya dilapiskan pada permukaan padatan pendukung yang inert.
- Kromatografi cair-padat, bila fase geraknya berupa gas sedangkan fase diamnya berupa padat an yang amorf yang dapat menyerap.
Kromatografi juga dapat didasarkan atas prinsipnya, misalnya
kromatografi partisi (partition chromatography) dan kromatografi serapan (adsorption chromatography).
Fase Bergerak
|
Fase Diam
|
Prinsip
|
Teknik Kerja
|
Gas
|
Padat
|
Adsorpsi
|
Kromotografi gas-padat
|
Cair
|
Padat
|
Adsorpsi, Partisi
|
Kromatografi kolom, KLT, kromatografi kertas
|
Cair
|
Cair
|
Partisi
|
Kromatografi kolom, KLT, kromatografi kertas
|
Gas
|
Cair
|
Partisi
|
Kromatografi gas-cair
|
Sumber: www.laporan
kromatografi kertas
2.1.2 Kromatografi
Kertas
Teknik kromatografi kertas
diperkenalkan oleh Consden, Gordon dan Martin (1994), yang menggunakan kertas
saring sebagai penunjang fase diam. Kertas merupakan selulosa murni yang
memiliki afinitas terhadap air atau pelarut polar lainnya. Bla air di
adsorbsikan pada kertas, maka akan membentuk lapisan tipis yang dapat dianggap
analog dengan kolom. Lembaran kertas berpran sebgai penyngga dan air bertindak
sebagai fase diam yang terserap diantara struktur pori kertas.
Cairan fase bergerak yang biasanya berupa campuran dari
pelarut organic dan air, akan mengalir menbawa noda cuplikan yang di depositkan
pada kertas dengan kecepatan yang berbeda. Pemisahan terjadi berdasarkan
partisi masing-masing komponen diantara fase diam dan fase bergeraknya.
Kromatografi kertas digunakan baik untuk analisi kulitatif
maupuk kuntitatuf. Senyawa-senyawa yang dipisahkan kebnyakan bersifat sangat
polar, misalnya asam-amino, gula-gula, dan pigmen-pigmen alam. Terdapat tiga
metode pengembangan pada kromatografi kertas, yaitu:
- Metode Penaikan (Ascending)
Kertas digantung sedemikian rupa sehingga bagian bawah kerta
tercelup pada pelarut yang terletak didasar bejana. Noda harus diusahakan tidak
sampai tercelup karena dapat larut dalam pelarut. Pelarut akan naik melalui
serat-serat kertas oleh gaya kapiler menggerakkan komponen dengan jarak yang
berbeda-beda.
2. Metode Penurunan (Descending)
Kertas digantung dalam bejana dengan
ujung dimana aliran mulai bergerak dicelupkan dalam palung kaca yang berisi
pelarut. Pelarut bergerak turun membawa komponen melalui gaya kapiler dan gaya
gravitasi.
- Metode mendatar (Radial)
Matode ini sangat berbada dari sebelumnya. Biasanya kertas
dibentuk bulat yang tengahnya diberi sumbu dari benang atau gulungan kertas.
Noda ditempatkan pada pusat kertas kemudian pelarut akan naik melalui sumbu
sehingga membasahi kertas untuk kemudian mengembang melingkar membawa komponen
yang dipisahkan.
Bila permukaan pelarut telah mengembang atau bergerak pada
batas tertentu, maka kertas dikelurkan dari bajana dan batas kertas pelarut
diberi tanda lalu dikeringkan. Jika senyawa yang akan dipisahkan berwarna akan
Nampak seperti noda-noda yang terpisah. Tetapi jika komponen zat tidak berwarna
(umumya senyawa organic) maka dapat dideteksi dengan cara fisika atau kimia .
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
3.1.1 Pada tanggal
14 September 2014.
3.1.2 Di
laboratorium SMA Assa’adah Sampunan Bungah Gresik.
3.2 Alat
dan Bahan
3.2.1. Alat - Alat
- Gelas Kimia 100 ml 1 buah
- Kertas Saring 5 buah
- Penggaris 1 buah
- Pensil 1 buah
- Gunting 1 buah
3.1.2. Bahan
- Bahan
- Tinta Hitam secukupnya
- Tinta Biru secukupnya
- Tinta Merah secukupnya
- Tinta hijau secukupnya
- Tinta coklat secukupnya
- Air Suling secukupnya
3.3 Prosedur Kerja
3.3.1. Dalam pelarut air suling
- Dipotong kertas saring dengan ukuran panjang 10 cm dan lebar 6 cm
- Diberi tanda batas pada bagian atas dan bawah 1 cm
- Diberi noda atau tinta
- Dimasukkan dan digantung dalam gelas kimia yang berisi 10ml air suling
- Ditunggu hingga pelarutnya tidak dapat naik
- Dikeringkan kertas saringnya
- Dan diamati warna apa saja yang nampak setelah percobaan.
- Hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
(a) (b)
(Gambar a dan b: Kromatografi Kertas)
No.
|
Hasil Pengamatan
|
1.
|
Spidol warna merah
setelah dicelupkan menghasilkan warna merah muda, jingga, oranye, dan kuning.
|
2.
|
Spidol warna hitam
setelah dicelupkan menghasilkan warna ungu, coklat, biru muda, dan hijau
tosca.
|
3.
|
Spidol warna hijau
setelah dicelupkan menghasilkan warna hijau tosca, hijau muda, dan biru muda.
|
4.
|
Spidol warna
coklat setelah dicelupkan menghasilkan warna coklat muda, ungu, dan kuning.
|
5.
|
Spidol warna Biru
setelah dicelupkan menghasilkan warna biru muda, ungu, dan hijau tosca.
|
4.3 Pembahasan
Kromatografi kertas merupakan analisis kromatografi dengan
kertas sebagai penyerap selektif dapat sebagai sobekan kertas yang bergantung
dalam larutan contoh atau sebagai lingkaran yang pada pusatnya ditempatkan
larutan yang akan dianalisis.
Pada percobaan ini, Kromatografi kertas terbagi dalam
3 tahap yaitu tahap penotolan, pengembangan dan identifikasi. Di mana fase
diamnya adalah air yang terikat pada kertas (selulosa) dan fase geraknya adalah
larutan pengembang dari campuran air.
Pada tahap penotolan, kertas saring yang digunakan adalah
kertas saring whatman karena mempunyai pori - pori yang besar sehingga noda
dapat merembes dengan cepat dan teratur. Garis awal pada kertas dengan
menggunakan pensil karena pensil terbuat dari grafit yang tidak larut dalam
eluen sedangkan jika tinta pulpen maka tinta pulpen akan larut yang dapat
mengganggu penampakan noda. Penotolan sampel larutan standar logam nitrat (AgNO3,
Pb(NO3)2 dan Hg(NO3)2) diusahakan
tidak terlalu banyak karena akan mempengaruhi besar spot. Spot yang terlalu
besar tidak baik untuk penampakan noda karena nodanya dapat melebar kesamping
atau ke bawah.
Pada tahap pengembangan, kertas yang berisi totolan
dimasukkan ke dalam larutan pengembang. Totolan cuplikan diusahakan tidak
terendam dalam eluen karena akan melarut dalam pelarut dan menjadi rusak
sehingga tidak dapat diidentifikasi lagi. Kertas tidak boleh menyentuh dinding
wadah karena dapat mempengaruhi perambatan noda.
4.3 Analisa Data
Kromatografi kertas ini digunakan untuk
menegtahui komponen-komponen penyusun warna dari spidol tersebut
1) Warna merah tersusun dari
warna merah muda dan kuning
2) Warna hitam tersusun dari
warna ungu, cokelat, dan biru
3) Warna biru tersusun dari
warna biru mudah dan ungu
4) Warna hijau tersusun dari
warna biru dan kuning
5) Warna cokelat tersusun dari
warna biru, hitam
Warna-warna yang terurai ini akibat dari proses pemurnian
yang merupakan komponen satu warna dan naiknya air menyebabkan komponen
penyusunan warna terurai. Komponen-komponen warna akan terpisah satu sama lain
berdasarkan perbedaan daya serapnya pada kertas.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil
pengamatan dapat di simpulkan bahwa:
1) Kromatografi kertas
merupakan jenis kromatografi cair-cair, di mana fase diamnya adalah lapisan
tipis air yang terserap oleh kertas.
2) Kromatografi kertas terbagi
dalam 3 tahap yaitu tahap penotolan, pengembangan dan identifikasi.
3) Pada percobaan ini, fase
diamnya adalah air yang terikat pada kertas (selulosa) dan fase geraknya adalah
larutan pengembang dari campuran air, n-butanol dan etil asetoasetat serta asam
asetat glasial.
4) Kromatografi kertas ini
digunakan untuk mengetahui komponen-komponen penyusun warna dari spidol.
5) Warna-warna yang terurai
ini akibat dari proses pemurnian yang merupakan komponen satu warna dan naiknya
air menyebabkan komponen penyusunan warna terurai.
6) Komponen-komponen warna
akan terpisah satu sama lain berdasarkan perbedaan daya serapnya pada kertas
5.2 Saran
Adapun saran yang dari penulis adalah dalam pelaksaan
praktikum, hendaknya siswa dapat belajar dan bekerja dengan baik dan mengikuti
praktikum dengan baik. Agar mahasiswa lebih memahami apa yang di praktikumkan
dan mengerti tujuan dari praktikum. Perlunya bimbingan materi yang baik,
sehingga permasalahan dan tujuan dapat terselesaikan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Dede. 2008. Modul Analisis Pemisahak (Kromatografi).
Bandung: Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 7 Bandung (diakses pada tanggal 11 November 2016).
Rusmana. 2009. Jurnal Analisa Pemisahan (Kromatografi Kertas
dan Thin Layer Chromatography). Bandung: Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 7
Bandung (diakses pada tanggal 12 juni 2016)
Clark, Jim. 2007. Kromatografi Kertas. (online):
http://www.chem-istry.org/
materi_kimia/instrumen_analisis/kromatografi1/kromatografi_kertas (diakses pada
tanggal 12 juni 2016)
